Jumat, 27 Januari 2012

My FanFiction "29 December 2010"

Yak! Setahun dah nggak pernah buka Blog q lagi >.<... Emang sih blog ini dulu tujuannya cm buat tugas akhir.. tp abis bongkar2 hardisk lama Q.. n finally i found all of my fanfiction i decide to show off this story again^^...  cerita nya udah lama buat sih.. agak jadul maybe XD hope you like it all^^
 
Only...
.only-if you were here.


Hanya…

Hanya jika kau di sini. Aku percaya kau akan memahami bagaimana perasaanku padamu. Hanya jika kau di sini. Aku tahu kau akan melihat besarnya cintaku padamu. Tak peduli siapapun dirimu. Aku tetap mencintaimu sepenuh hati. Hanya jika kau ada di sini. Bersamaku.

Aku tak akan pernah melupakannya. Saat pertama pertemuan kita. Ketik bumi tengah menangis dan bergejolak. Saat itu aku yang tengah panik mencari tempat untuk bernaung, tak sengaja menabrak seorang pria. Pria itu seumuran denganku. Namun aku merasa tubuh itu terlalu ringan, hingga Ia terhuyung ke samping setelah membentur tubuhku.

Tanpa kusadari tanganku terlebih dahulu bergerak untuk menyangga tubuh itu dibanding otakku. Kurengkuh tubuh lemah itu dan menyokongnya agar tak terjatuh. Aku menariknya dan tanpa sengaja, tubuh itu malah jatuh ke dalam pelukanku.

Saat itulah kau menengadahkan wajahmu. Dan kita berhadapan. Mata bertemu mata. Dan aku bersumpah, detik itu juga aku merasakan ada sesuatu darimu yang akan membuatku bertekuk lutut padamu.

Kim Jaejoong.

Nama itu seolah menjadi detik-detik jam di hatiku. Terus berkumandang memenuhi rongga dadaku dan pikiranku. Memompa Jantungku untuk berdegup makin kencang. Mendebarkan hatiku dengan sengatan-sengatan asmara.

Aku mencintaimu. Sungguh mencintaimu. Dan aku bahagia akan kenyataan itu.

Namun nasib berkata lain. Ku kira hidupku akan terus tersenyum. Namun layaknya Roda berputar. Tiba-tiba aku jatuh dalam keterpurukan.

Hari itu tepat satu tahun kita menjalin tali kasih. Namun yang tak pernah ku sangka saat itulah aku harus kehilangan dirimu. Dua minggu kau menghilang tanpa kabar. Aku mencarimu kesana dan kemari. Aku panik luar biasa. Kekalutan menyelimuti hatiku. Membuat pikiranku mulai mengkhayalkan kengerian.

Seolah menjadi nyata. Kengerian itu benar-benar terjadi. Ketika aku harus melihat sebuah batu nisan berdiri tegak di atas tanah merah yang baru tiga hari sengaja di tumpuk untuk menutupi sebuah lubang. Di mana itu menjadi tempat peristirahatanmu yang baru. Tempat peristirahatan panjangmu. Tempat terakhirmu.

Aku marah. Aku menangis. Dan aku menjerit buas. Namun yang keluar hanyalah tangisan pilu yang akan menyayat hati siapapun yang mendengarnya. Yang tersisa hanyalah Ratapan kekecewaan terhadap sang takdir.

Kau meninggalkan aku sendirian. Meninggalkan aku dalam kesedihan ini. Meninggalkanku dalam duka dan luka ini. Membenamkan aku dalam penderitaan batinku sendiri.

Semudah itukah kau menyerah? Sesulit itukah untuk jujur padaku akan segalanya? Secepat itukah kau meninggalkan aku? Lalu kapan semua janji indah yang kau ucapkan dulu akan terkabul? Haruskah aku tetap menunggu dan percaya jika suatu saat nanti kau akan kembali?...

Inikah Jalan yang harus ku jalani?

Begitu banyak pertanyaan menghiasi hidup baru ku kini. Hidupku yang tanpa dirimu. Tanpa seseorang yang aku cintai.

Tanpa seorang Kim Jaejoong.

Entah iblis mana yang merasuki otakku atau akulah sang iblis itu sendiri? Aku lelah…aku bosan…dan aku kesepian…Bisakah aku menyusulmu?

Dan akankah kita berada di tampat yang sama untuk kembali berjumpa dan melepaskan rindu?

Hanya…

Hanya jika kau ada di sini. Kau akan tahu betapa sakitnya ditinggalkan. Hanya jika kau ada disini. Kau akan tahu besarnya luka yang kau tinggalkan. Hanya Jika kau ada di sini. Kau akan tahu betapa aku terlalu mencintaimu. Hanya dirimu…

Hanya Jika kau ada di sini. Senyuman…bukan tangisan… yang akan menggantung di detik terakhir kematianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar